Kepala SMK Ma'arif 2 Sleman sedang menyampaikan sambutan. |
SLEMAN - Sebuah negara, jika perempuannya baik, maka negaranya akan baik. Jika perempuannya rusak, maka rusaklah negara itu. Hal tersebut disampaikan oleh KH. Said Asrori dalam pengajian menyambut 1 Muharram 1437 Hijriah di SMK Ma’arif 2 Sleman (20/10).
Lebih lanjut kyai asal Magelang tersebut menyampaikan bahwa “negara” terkecil adalah sebuah keluarga. Baik-tidaknya keluarga ditentukan oleh ibu. Atas kesadaran inilah para nyai kemudian mendirikan organisasi Muslimat Nahdlatul Ulama. “Muslimat NU didirikan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas perempuan sebagai tiang negara,” jelas Kyai Asrori.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pengajian yang dilangsungkan di halaman gedung SMK Ma’arif 2 Sleman itu diselenggarakan atas kerjasama SMK Ma’arif 2 Sleman dengan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat Tempel. Hadir dalam pengajian itu Kepala SMK Ma’arif 2 Sleman (Dra. Hj. Atik Sunaryati), Ketua PAC Muslimat NU Tempel (Hj. Arwani), Pembina Muslimat NU Tempel (Dra. Hj. Dwi Nurhayatinah, M.Si. dan Hj. Fatimatuz Zahra). Selain itu, panitia juga mengundang Camat Tempel, Wildan Solichin, S.IP., M.T., siswa, beserta warga sekitar.
Penyelenggaraan tersebut disambut baik oleh Dra. Hj. Atik Sunaryati. Kepala SMK Ma’arif 2 Sleman itu mengaku membuka kesempatan untuk bekerja sama dengan berbagai elemen organisasi Nahdlatul Ulama dan masyarakat dlam penyelenggaraan berbagai kegiatan. Pada kesempatan itu, Atik Sunaryati yang juga berstatus sebagai Pengurus Pimpinan Wilayah Ma’arif Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut juga menyampaikan undangannya kepada para orang tua untuk menyekolahkan anaknya di SMK Ma’arif 2 Sleman.
“Para orang tua tidak perlu khawatir untuk menyekolahkan anaknya di SMK Ma’arif 2 Sleman, kami memiliki program beasiswa yang dapat diakses oleh para siswa,” jelasnya.
Senada dengan Atik Sunaryati, Hj. Fatimatuz Zahra pun mengimbau para orang tua untuk menyekolahkan anaknya di SMK Ma’arif 2 Sleman. ”Nahdlatul Ulama tidak pernah terlepas dari pesantren. Jadi, tidak salah jika orang tua menyekolahkan anaknya di SMK Ma’arif 2 Sleman sekaligus memondokkan anaknya,” jelasnya.
Pada sambutan berikutnya, Dr. Hj. Dwi Nurhayatinah, M.Si. menguraikan bahwa Ahlus Sunnah wal Jamaah merupakan jalan lurus sesuai ajaran Nabi. Oleh karena itu, Pembina PAC Muslimat Tempel itu meminta hadirin berlaku sesuai ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah. Dwi Nurhayatinah juga memberi kesempatan para hadirin untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang sedang dikembangkan oleh PAC Muslimat Tempel.
Ditemui secara terpisah Zamzami Ulwiyati Darojat, S.Ag. mengungkapkan bahwa saat ini PAUD yang dikelola oleh PAC Muslimat Tempel telah membuka program baby class, kelompok bermain, hingga raudhatul athfal. Para siswa dapat mengikuti program full day pukul 07.00 sampai 16.00 WIB. “Para siswa mendapat fasilitas snack dua kali serta makan siang,” jelas pengurus PAC Muslimat Tempel itu. Lebih lanjut, Zamzami Ulwiyati menguraikan bahwa pihak sekolah juga memandikan para siswa sehingga ketika dijemput sudah bersih dan wangi.
Pengajian yang menghadirkan 1500-an peserta tersebut mendapat apresiasi dari Camat Tempel, Wildan Solichin, S.IP., M.T. Dalam sambutannya, Camat Tempel yang pada saat itu diwakili oleh Kesra Kecamatan Tempel, Tri Ahmeriyadi, itu juga mengingatkan warga untuk berpartisipasi menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Bupati Sleman tanggal 9 Desember 2015.
“Pilihan boleh berbeda, namun kita tidak boleh terpecah-pecah,” ujarnya. Lebih lanjut Camat Tempel meminta warga untuk tidak menerima uang terkait penggunaan hak pilihnya. “Jangan hanya karena uang dua puluh ribu, kita sampai mengorbankan nasib Sleman selama lima tahun ke depan,” pungkasnya.
Brownies bonggol pisang hasil kreasi siswa SMK Ma'arif 2 Sleman. |
Dalam pengajian yang digelar pukul 14.00 sampai dengan 16.00 WIB itu juga dilakukan penyerahan bantuan untuk anak yatim. Penyerahan bantuan langsung dilakukan oleh pengurus PAC Muslimat Tempel. Selain itu, panitia juga menghadirkan sajian khusus untuk para peserta, yaitu brownies dari bonggol pisang hasil kreasi siswa-siswi SMK Ma’arif 2 Sleman. [maarifdiy.com]