10/16/2015

Jalan Sehat, Aksi Donor Darah, dan Dolanan Anak Meriakan Peringatan Tahun Baru Hijriah Ar Raihan Bantul

Staf Ahli Bupati Bantul melepas peserta jalan sehat Ar Raihan (14/10).

Ribuan warga Ar Raihan Bantul memadati Lapangan Trirenggo (14/10). Kehadiran siswa, guru dan karyawan, serta orang tua siswa tersebut untuk mengikuti jalan santai dan donor darah Keluarga Besar Ar Raihan dalam rangka memperingati tahun baru 1437 Hijriah. Early Utami mengungkapkan, kegiatan peringatan tahu baru kali ini sengaja dirancang berbeda agar memiliki makna nyata bagi kehidupan.

“Aksi jalan sehat dan donor darah ini memang dimaksudkan agar peringatan tahun baru 1437 Hijriah ini lebih memiliki makna bagi kehidupan,” ungkap Early Utami yang merupakan ketua panitia dalam kegiatan tersebut. “Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahim keluarga besar Yayasan Ar Raihan,” lanjut psikolog lulusan Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada itu.

Tidak hanya itu, panitia juga menyiapkan berbagai permainan tradisional untuk memeriahkan acara sekaligus untuk ambil bagian dalam pelestarian budaya Indonesia. “Peserta yang hadir di sini terdiri atas siswa TPA, KB, SD, hingga SMP di lingkungan Ar Raihan. Agar lebih menarik, kami menyediakan berbagai permainan tradisional untuk mereka,” jelas ibu yang biasa dipanggil Bu Luluk itu.

Masih menurut Early Utami, permainan tradisional yang difasilitasi panitia meliputi ular naga, engklek, yeye, bakiak bathok, cublak-cublak suweng, dakon, sepak sekong, bakiak, benthik, gangsingan, boiboinan, lompat tali, egrang, hingga gobak sodor.

Kegiatan Ar Raihan ini mendapat apresiasi dari Pelaksana Tugas Bupati Bantul, Drs. Sigit Sapto Rahardjo, M.M. Melalui staf ahlinya, Subiyanto Hadi, Sigit Sapto Rahardjo menyampaikan bahwa hadirnya permainan tradisional dalam acara ini merupakan peristiwa unik. Oleh karena itu, Bupati berharap ide tersebut dapat terus diterapkan dan dikembangkan.

“Pemerintah Bantul memiliki perhatian serius atas pelestarian mainan tradisional ini. Pada Bantul Expo 2015 ini, Bantul berhasil mendapat Rekor Muri untuk othok-othok raksasa,” jelas Subiyanto.

Sementara itu, Slamet, S.Ag., M.Si. yang juga menyertai kegiatan menyampaikan bahwa acara jalan sehat itu sekaligus menjadi media konsolidasi Keluarga Besar Yayasan Ar Raihan. “Sejak berdiri tahun 1990-an, kami belum pernah mengumpulkan seluruh guru, karyawan, siswa, dan orang tua seperti ini. Harapan saya, kegiatan ini menjadi ajang konsolidasi bagi kami. Semoga acara serupa dapat dilangsungkan secara rutin,” papar Slamet yang hadir sebagai Ketua Yayasan Ar Raihan Bantul itu. Selain Bupati dan Ketua Yayasan, panitia juga mengundang Kapolsek Bantul, Camat Bantul, Kepala Kantor Dikmenof Bantul, Kepala Kantor Dikdas Bantul, dan Kakankemenag Bantul.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, panitia mengundang 985 siswa, 135 guru, dan 2000-an orang tua untuk kegiatan itu. Jumlah tersebut belum memperhitungkan peserta tambahan jika ada yang membawa anak yang belum bersekolah dan atau bersekolah di luar Ar Raihan.

Jalan sehat dibuka oleh Subiyanto Hadi tepat pukul tujuh, peserta berangkat dari Lapangan Trirenggo melalui rute Jalan Ir. H. Juanda – Jalan R.A. Kartini – Jalan Wahidin Sudirohusodo – Jalan Laksda Adi Sutjipto – Jalan Ir. H. Juanda, untuk kemudian kembali ke Lapangan Trirenggo.

Untuk aksi donor darah dan pentas dolanan anak, dilangsungkan setelah peserta mengikuti jalan sehat. Donor darah dilakukan di Lapangan Trirenggo dengan menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kabupaten Bantul. [sb]

Kontributor Abasrin.com