1/17/2019

Prof. Dr. Margana, M.Hum, M.A., sekolah Ma'arif perlu maksimalkan pemanfaatan IT dan laksanakan prinsif 4IS

Prof. Dr. Margana, M.Hum., M.A. (tengah).

ABASRIN ONLINE--Kepala sekolah di lingkungan Ma'arif NU DI Yogyakarta perlu merespons perkembangan saat ini, khususnya terkait keberadaan teknologi informasi dan komunikasi. Demikian disampaikan Pembina LP Ma'arif NU DI Yogyakarta, Prof. Dr. Margana, M.Hum., M.A. saat memberikan sambutannya pada Pembukaan Presentasi Laporan dan Program Kerja Kepala Sekolah serta Pembukaan Diklat Substansi Bakal Calon Kepala Sekolah di Lingkungan LP Ma'arif NU DI Yogyakarta, Senin (14/1).

Terkait permanfaatan teknologi tersebut, hal yang perlu diperhatikan kepala sekolah adalah persoalan Big Data, pemanfaatan IoT, kolaborasi, digitalisasi dokumen, dan pengembangan cyberschool. Big Data merupakan himpunan data atau data set dalam jumlah yang sangat besar, rumit, dan tak terstruktur. Dari data ini, sekolah bisa melakukan analisis untuk menunjang perumusan kebijakan atau solusi bagi perkembangan lembaga.


Perkembangan zaman sekarang menghadirkan berbagai piranti wireless yang bisa dikendalikan secara otomatis untuk berbagai kepentingan. Hal ini akan sangat memudahkan kerja siapapun, termasuk memudahkan kerja para pengelola lembaga pendidikan di lingkungan Ma'arif.

Lebih lanjut, Prof. Margana menyampaikan, saat ini di mana persaingan semakin ketat, sekolah juga dituntut harus bisa menjual dirinya. Untuk itu, sekolah perlu memiliki keunggulan dan keunggulan inilah yang nanti bisa ditawarkan kepada masyarakat. Dalam rangka menghadirkan keunggulan, sekolah tidak bisa sendiri, perlu dikaji peluang untuk berkolaborasi dengan sekolah-sekolah lain.

Terkait perkembangan teknologi ini, Wakil Rektor I UNY itu juga mengingatkan agar sekolah melakukan digitalisasi dokumen.

Hal yang tidak kalah penting dari itu semua, adalah pengembangan cyberschool. Sekolah-sekolah Ma'arif perlu saling terhubung. Sekolah-sekolah Ma'arif juga dapat mengembangkan pembelajaran virtual sehingga bisa diakses oleh para siswa secara langsung tanpa batasan waktu dan jarak.

Pada kesempatan itu, Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni UNY itu juga menyarankan para kepala sekolah menerapkan prinsip 4IS, yaitu ibadah, iklhas, istikhomah, insentif, dan surga. Kepala sekolah hendaknya meniatkan pekerjaannya sebagai ibadah. Jika telah meniatkan diri untuk beribadah, secara otomatis perlu diikuti dengan rasa ikhlas. Setelah bisa ikhlas, kepala sekolah dituntut istikhomah menjalankan perannya. Setelah itu semua dijalankan, berikutnya baru mendapatkan insentif dalam berbagai bentuk. Puncak dari semua hal tersebut adalah mendapatkan surga.

Pembukaan Presentasi Kepala Sekolah dan Pembukaan Diklat Subtansi Calon Kepala Sekolah tersebut dilangsungkan di Ruang Sidang Utama PPs Baru UNY Lantai 7. Hadir pada kesempatan itu Prof. Dr. Sugiyono, M.Pd., Dr. Arief Rohman, Sukarja,  M.Pd., Dr. Tadkiroatun Musfiroh, beberapa pengurus lain, dan para kepala dan bakal calon kepala sekolah.

Dalam sambutannya, Prof. Sugiyono menyampaikan, dalam menjalankan perannya, kepala sekolah perlu menjalankan fungsi detektor, asesor, efektor, serta melakukan evaluasi program sekolah. Kegiatan yang berlangsung hari itu merupakan bentuk evaluasi berupa kerja sama dengan instansi lain. Evaluasi dengan model kerja sama ini menurut Kaprodi S2 dan S3 Manajemen Pendidikan UNY itu dianggap dapat memberikan peningkatan yang cukup signifikan bagi perkembangan sekolah. (maarifnudiy.or.id)

Administrator Abasrin.com