YOGYAKARTA, Abasrin.com--Guru-guru madrasah di Indonesia ditantang menulis sebulan penuh. Mereka adalah guru-guru yang tergabung dalam organisasi Perkumpulan Guru Madrasah Penulis atau Pergumapi. Tantangan tersebut digelar dalam rangka launching website baru Pergumapi.
Sebelumnya, organisasi ini bernama Asosiasi Guru Madrasah Penulis Indonesia atau Agumapi. Nama tersebut mengalami penyesuaian ketika didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM RI menjadi Perkumpulan Guru Madrasah Penulis atau Pergumapi. Demikian disampaikan Siska Yuniati, Ketua Umum Pergumapi.
"Nama Agumapi tidak bisa kami daftarkan, karena di Kemkumham tidak lagi diizinkan kata asosiasi, ikatan, himpunan, dan sejenisnya. Kata yang diizinkan hanyalah perkumpulan dan itu dianggap memiliki kesamaan makna dengan asosiasi, ikatan, himpunan, dan lain-lain.”
Masih menurut Siska, pihaknya sempat memilih nama Perkumpulan Guru Madrasah Penulis Indonesia, tetapi juga tidak diperkenankan. Akhirnya, diputuskan menggunakan nama Perkumpulan Guru Madrasah Penulis yang disingkat Pergumapi.
"Dengan adanya perubahan nama tersebut, secara otomatis, organisasi juga mengubah alamat website, yang sebelumnya www.agumapi.org menjadi www.pergumapi.or.id," ungkap Siska.
Dalam rangka sosialisasi nama webiste baru inilah, pihaknya membuat tantangan bagi anggota. Tantangan itu menurut Siska berlaku bagi seluruh anggota di seluruh Indonesia.
"Kegiatan ini dikoordinasi oleh sekretaris jenderal dan wakilnya dengan melibatkan tim bidang penulisan media massa dan tim humas," lanjut Siska.
Dihubungi terpisah, Sekjen Pergumapi, Ogi Lesmana, mengungkapkan bahwa tantangan tersebut berlaku selama satu bulan penuh, yaitu tanggal 12 Februari hingga 11 Maret 2018. Selama sebulan itu, setiap hari harus ada tulisan yang dipublikasikan.
Masih menurut Ogi, jenis tulisan yang dimasukkan dalam tantangan ini ada delapan jenis yang dibagi berdasarkan hari, yaitu artikel (Senin), esai (Selasa), resensi (Rabu), karya ilmiah (Kamis), info buku karya anggota (Jumat), pusi (Sabtu), Cerpen (Minggu), dan berita (setiap hari).
Untuk berita, doktor lulusan UIN Sunan Gunung Jati itu mengungkapkan, dapat berupa berita internal Pergumapi, bisa pula berita dari madrasah. Khusus berita dari madrasah, harus berita kegiatan terkait literasi. (Rina Harwati)