3/03/2016

Siswa MTsN Giriloyo rancang kipas angin dari barang bekas

Kipas angin karya siswa MTs Negeri Giriloyo.
Foto: Siska Yuniati
BANTUL, Abasrin.com ~ Guru kreatif adalah guru yang mampu mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar dalam berbagai kondisi. Dengan berprinsip demikian, Guru IPA MTsN Giriloyo, Puji Lestari, S.Pd., telah melakukan berbagai terobosan dalam kegiatan pembelajaran IPA. Setelah sebelumnya menggelar Market Day terkait ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja dan Kimia Terapan, Puji Lestari menginisiasi pembuatan kipas angin dari barang bekas.

“Pada mata pelajaran IPA kelas VII, ada materi terkait energi dan perubahannya. Tahun ini, saya menugaskan siswa mengerjakan proyek pembuatan kipas angin sederhana dengan memanfaatkan barang berkas,” ujar Puji Lestari ketika dihubungi di sela kesibukannya mengajar.

Lebih jauh, Puji Lestari menjelaskan bahwa tugas proyek tersebut dikerjakan secara berkelompok dengan tenggat dua pekan, yakni 13-27 Februari 2016. Untuk merancang proyek itu, siswa memanfaatkan botol bekas minuman, kardus, dinamo bekas mainan, kabel saklar, dan batere. Hasilnya Kamis (3/3) telah terkumpul 11 kipas angin sederhana di Laboraturium IPA MTsN Giriloyo. Jumlah itu dimungkinkan akan bertambah lantaran runner-up Lomba Kreasi dan Inovasi Media Pembelajaran Direktorat PSMP 2009 itu juga menugasi kelas lain untuk proyek yang sama dengan tenggat berbeda.

Masih menurut Puji Lestari, pembuatan kipas angin sederhana itu bertujuan untuk membuktikan konsep energi perubahannya yang merupakan aplikasi dari perubahan energi kimia menjadi energi listrik dan akhirnya menjadi energi gerak.

“Ternyata siswa memiliki banyak kreasi untuk memodifikasi barang-barang bekas menjadi kipas angin sederhana. Selain itu siswa juga merasa senang bisa menghasilkan karya nyata berupa kipas angin,” ujar Puji.

Salah satu siswa kelas VIIA, Muhammad Andi, mengiyakan hal tersebut. dirinya mengaku kegiatan itu mengasyikkan. “Saya senang bisa praktik membuat kipas angin dengan barang bekas, mengasyikkan."

Kreativitas tersebut disambut baik oleh Kamad MTsN Giriloyo, Drs. Surahmanta. “Pemanfaatan barang bekas, terlebih dalam pembelajaran, akan mendorong siswa lebih kreatif. Selain itu pembelajaran akan lebih ekonomis dan menyenangkan,” jelasnya. (sis)