BANTUL ~ Puluhan guru bahasa Indonesia MTs Bantul menulis puisi di MTs Negeri Wonokromo, Selasa (29/9). Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kapasitas guru dalam menulis kreatif. Dipandu oleh pemateri Hasta Indriyana, para guru menulis puisi dengan tema tertentu.
Karya yang telah selesai ditulis, kemudian diulas oleh Hasta Indriyana. Istiningsih, peserta dari MTs Hasyim Asy'ari Piyungan terlihat malu-malu ketika karyanya dibicarakan.
Hastra Indriyana mengulas karya peserta. |
"Saya sebenarnya kurang percaya diri ketika karya saya dibacakan di depan peserta lain," ungkap Isti. "Peserta pelatihan ini semuanya guru bahasa Indonesia yang mengerti teori puisi," lanjutnya.
Kendati kurang percaya diri, Isti merasa cukup puas karena berhasil menyelesaikan puisinya dalam tenggat yang ditentukan.
Peserta lain, Siska Yuniati beranggapan bahwa diklat tersebut merupakan tantangan. Selama ini Siska mengaku menulis puisi dalam keadaan santai dan tanpa batasan waktu.
"Baru kali ini saya menulis dengan deadline begitu ketat. Kendati demikian, saya merasa senang juga ketika berhasil menyelesaikan puisi dengan batasan tersebut," tutur Siska.
Senada dengan Siska, peserta tuan rumah, Siti Nurul Khusna, mengungkapkan bahwa adrenalinnya terpacu.
"Selama ini, saya menugaskan siswa menulis puisi pada saat pelajaran. Kali ini giliran saya yang mendapat tugas. Alhamdulillah selesai," ungkap Nurul.
Hasta Indriyana (kemeja merah) berfoto bersama sebagian peserta. |
Diklat penulisan puisi yang dilangsungkan pukul 10.00 sampai dengan 14.00 WIB tersebut merupakan sesi terakhir dari rangkaian diklat penulisan kreatif yang digagas oleh MGMP Bahasa Indonesia MTs Kabupaten Bantul. Pekan sebelumnya (23/9), peserta telah mengikuti pelatihan menulis cerpen bersama sastrawan Evi Idawati.
Ketua MGMP Bahasa Indonesia MTs Bantul, Rusmantara, mengungkapkan bahwa organisasi yang dipimpinnya menargetkan penerbitan antologi dari diklat tersebut.
"Karya yang diterbitkan akan menjadi bahan pembelajaran di kelas," jelas Rusmantara. [sb]