Mampuono Rasyidin menyampaikan materi di depan peserta seminar nasional literasi Ikatan Guru Indonesia (29/5). |
Untuk kasus demikian, Sekjen IGI itu menawarkan satu solusi yang bernama teknologi. Perkembangan tekonologi membuat data-data dapat ubah dari satu jenis ke jenis lain dengan mudah. Google Translate misalnya, pada awal perkembangannya program besutan Google ini dibuat untuk menerjemahkan teks ke teks, teks dalam sebuah bahasa ke teks dalam bahasa yang lain.
Perkembangan selanjutnya, Google Translate dapat mengubah suara ke teks dengan tetap mempertahankan fungsi penerjemahannya. Jadi, seorang pengguna Google Translate tidak harus menuliskan kata-kata yang akan diterjemahkan, melainkan dapat memilih fasilitas speak. Seseorang cukup mengucapkan kata-kata yang akan diterjemahkannya, Google Translate pun secara otomatis mengalihbahasakannya ke bahasa yang diinginkan dalam bentuk teks. Inilah yang menurut Mampuono menulis dengan mulut.
Hal tersebut disampaikan Mampuono dalam seminar "Membangun Budaya Literasi Menuju Guru Pembelajar" yang diselenggarakan Ikatan Guru Indonesia wilayah dan daerah se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Seminar yang juga dihadiri oleh Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia Muhammad Ramli Rahim itu digelar Minggu (29/5) di SMK Negeri 4 Yogyakarta.
Widyaiswara LPMP Jawa Tengah itu juga menyampaikan bahwa teknologi saat ini juga telah merevolusi dunia penerbitan. Jika dahulu penerbitan memproduksi buku-buku dengan cara mencetaknya, saat ini penerbit memiliki alternatif yang murah bernama smartbook. Keberadaan smartbook ini memangkas biaya dan proses pencetakan sehingga dapat memurahkan harga buku.
Pada seminar sesi kedua itu, Mampuono tampil secara panel bersama penulis St. Kartono dan Slamet Riyanto dengan moderator Arifah Suryaningsih. Pada sesi pertama, panitia menghadirkan Staf Ahli Mendikbud Ananto Kusuma Seta, Kepala PPPPTK Seni Budaya Salamun, Direktur SEAMEO Gatot Hari P., perwakilan Ditjen GTK Maria Widiati, Pengurus IGI Pusat Muhammad Ramli Rahim dan Rusnanie. Sebagai pembicara kunci, panitia mengundang Sri Sultan Hamengku Buwono yang kehadirannya diwakili oleh Triana Purnamawati dari Disdikpora DI Yogyakarta. (sab)