Suasana pengajian MTs Negeri Giriloyo (28/2/2016). Foto: M. Anwar Amien |
“Pengajian Ahad Pon ini telah berlangsung sejak 2009. Dulu yang merintis kamad waktu itu, Drs. H. Hendarto, M.A. Tujuannya mempererat silaturahim antara keluarga guru dan karyawan. Jadi hubungan tidak sebatas hubungan kerja, namun lebih sebagai hubungan kekeluargaan,” jelas ibu guru penyuka musik qasidah itu.
Dalam sambutannya, Kamad MTsN Giriloyo, Drs. Surahmanta, mengimbau agar silaturahim antarkeluarga MTsN Giriloyo terus terjaga.
“Dengan dukungan keluarga dan kerja sama yang kompak hendaknya kita dapat meningkatkan kesabaran dan ketelatenan kita dalam memperhatikan anak didik,” ujar pencipta Hyme MTsN Giriloyo itu.
Pernyataan Surahmanta tersebut senada dengan isi tausiyah yang diberikan oleh H. Fatkhurrohim, S.Ag., Kasi Pondok Pesantran Kantor Kemenag Kabupaten Bantul, itu menegaskan bahwa pribadi anak sholih dan sholihah terbentuk dari bimbingan pribadi yang bersyukur dan bersabar.
Selain dihadiri oleh guru dan karyawan beserta keluarga, acara yang digelar Ahad lalu (28/2) itu juga dihadiri oleh mantan guru dan karyawan MTsN Giriloyo. Menurut Istriyanti, penyelenggara secara rutin mengundang mantan guru dan karyawan, baik yang telah pensiun ataupun belum dengan tujuan untuk tetap mempertahankan silaturahim yang telah terbentuk selama ini.
Pengajian kali itu dilangsungkan di kediaman Dra. Istriyanti, Jalan Pasopati 04, Rejokusuman, Tamanan, Banguntapan, Bantul. Selain diisi pengajian, guru dan karyawan MTs Negeri Giriloyo juga melakukan perpisahan dengan Syahroni, mantan guru MTsN Giriloyo yang saat ini mengabdikan dirinya di MTsN Piyungan. Acara diakhiri dengan dzikir yang dipimpin oleh Drs. Subarjan, mantan guru Fiqih MTsN Giriloyo. (sis)