3/08/2016

Guru MTsN Giriloyo ajarkan aritmatika sosial dalam lesson study matematika



BANTUL, Abasrin.com—Lesson Study adalah salah satu cara untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif. Hal tersebut disampai Kamad MTsN Giriloyo, Drs. Surahmanta, saat memberikan sambutan dalam acara Lesson Study mata pelajaran Matematika Home Base 8 di MTsN Giriloyo. “Kegiatan Lesson Study ini bagus karena tidak saja bermanfaat untuk siswa, namun juga bermanfaat bagi guru model maupun guru yang lain,” tegas pria kelahiran 16 April 1964 tersebut.

Lesson Study yang dilaksanakan Kamis (3/3) itu menampilkan guru Matematika MTsN Giriloyo, Suhartatik, S.Pd., sebagai guru model. Dalam kegiatan “Do See”, Suhartatik menyampaikan materi aritmatika sosial untuk siswa 7A dengan pendekatan sainstifik. “Untuk materi ini (aritmatika sosial-red) siswa ditargetkan mampu menentukan harga satuan, harga keseluruhan, harga jual, dan harga beli. Tentu saja sesuai pendekatan dalam K13, siswa diharapkan dapat memahmi materi melalui langkah-langkah mengamati, mengumpulkan pertanyaan, mengumpulkan data, mengolah data, serta mempresentasikannya.” terang Suhartatik.

Ditambahkannya pula, bahwa dengan Lesson Study, kondisi siswa yang heterogen dari segi kemampuan dapat terkondisikan. “Selama pembelajaran, anak-anak menjadi semangat dalam mengerjakan tugas kelompok maupun individu. Meskipun pada saat mengerjakan soal ada beberapa anak masih mengalami kesulitan dan butuh bimbingan,” lanjut ibu guru yang mempunyai hobi traveling itu.



Usai “Do See”, yakni kegiatan pembelajaran di dalam kelas, baik guru model maupun guru pengamat berkumpul untuk melakukan “Refleksi”. Suharti, S.Pd., salah satu peserta Lesson Study dari SMPN 2 Imogiri menyampaikan tanggapannya bahwa ia menemukan ada 2 siswa yang kurang aktif. Khusus siswa yang demikian perlu adanya pendekatan atau perhatian yang lebih dari guru dan teman satu kelompoknya.

Lain halnya dengan Suharti, SMPN 3 Imogiri, Widodo, S.Pd. , menyarankan bahwa dalam pembagian kelompok perlu mempertimbangkan kemampuan siswa. “Siswa yang dianggap pandai, sebaiknya harus ada di setiap kelompok agar bisa membimbing temannya,” ungkapnya. Sementara itu, peserta dari SMPN 1 Imogiri, Supardi, S.Pd. urun rembug agar alokasi waktu lebih diperhatikan. Supardi mengatakan, “Untuk kegiatan presentasi, siswa sudah bagus. Hanya saja, pada waktu pembahasan atau menarik kesimpulan ada beberapa siswa yang masih mengerjakan soal dan tidak memperhatikan teman yang presentasi.”

Kegiatan Lesson Study yang digelar di ruang kelas MTs Negeri Giriloyo tersebut diperuntukkan bagi guru-guru Matematika MTs/SMP se-Kecamatan Imogiri dan Dlingo. Kegiatan berlangsung selama 2,5 jam, yakni pukul 09.00 hingga 11.30 WIB. Kendati nampak sangat serius serius, di penghujung acara keakraban bapak/ibu guru sangat terasa. Semoga dengan kegiatan Lesson Study, kualitas pembelajaran terus dapat ditingkatkan. (sis)