Kemdikbud telah menetapkan bahwa Ujian Nasional (UN) bukan lagi sebagai penentu kelulusan di sekolah. Kehadiran UN semata sebagai alat pemetaan dan alat ukur dalam seleksi penerimaan siswa baru pada jenjang yang lebih tinggi. Kendati demikian, pemangku pendidikan di DIY tetap memiliki perhatian besar atas pelaksanaan UN ini. Oleh karena itulah program Tes Pendalaman Materi (TPM) tetap dipertahankan tahun ini.
Senin (2/3) hingga Selesa (3/3) lalu, MKKS Provinsi DI Yogyakarta telah menyelenggarakan TPM untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanwiyah (MTs) di DI Yogyakarta. Berdasarkan data Media Scanter, perusahaan pemeriksa lembar jawab komputer yang menjadi rekanan MKKS Provinsi DI Yogyakarta pada TPM ini, terdapat 524 SMP/MTs negeri dan swasta dengan jumlah siswa 50.832 yang turut serta dalam latihan ini. Jumlah tersebut terbagi menjadi 214 sekolah negeri, 218 sekolah swasta, dan 92 madrasah.
Kabupaten yang paling banyak menyertakan sekolah adalah Gunungkidul, menyusul Sleman, Bantul, Kulonprogo, dan Kota Yogyakarta dengan jumlah sekolah secara berurutan 138, 133, 108, 79, dan 66. Untuk jumlah siswa, peserta terbanyak berasal dari Sleman diikuti Bantul, Gunungkidul, Kota Yogyakarta, dan Kulonprogo dengan jumlah siswa 14.039, 11.748, 10.265, 8.621, dan 6.159.
Sebuah fakta menarik yang berhasil dicatat, dua Sekolah Islam Terpadu (SIT) bertengger di lima besar untuk kategori lima sekolah swasta dengan nilai rata-rata sekolah tertinggi. Kedua Sekolah Islam Terpadu tersebut adalah SMPIT Abubakar dan SMPI Bias yang berlokasi di Kota Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa Sekolah Islam Terpadu dapat bersaing dan tidak kalah beprestasi secara akademis dibandingkan sekolah swasta lain. Bahkan, jika dilihat peringkat globalnya, SMPIT Abubakar berada pada posisi 25 dari 524 SMP/MTs negeri dan swasta di DI Yogyakarta.
Di Tahun depan, Kabupaten Bantul akan hadir dengan SMPIT Ar Raihan, Sekolah Islam Terpadu ini tahun depan akan meluluskan angkatan pertamanya. Harapannya, sekolah ini dapat turut berkontribusi dalam prestasi akademis Sekolah Islam Terpadu (SIT) bersama sekolah-sekolah lain yang terlebih dahulu lahir.